Kamu dan Cinta Elsa PART 2

Kamu dan Cinta Elsa PART 2


Kamu pun saat itu tiba menemuiku, masih dengan hal yang tempo hari kita bahas. Seputar keinginanmu. Lama-kelamaan aku jengkel dengan sikapmu.

Aku pun masih terus berusaha untuk sabar dan berfikiran seperti pertama mengenalmu. Sabar Elsa...sabar kamu pasti kuat. Dia memang sibuk Elsa, sampai-sampai kamu tidak pernah dia anggap ada.
Sibuk yang macam apakah itu? Kadang aku kesal dan ngedumel dengan perasaan sendiri. Ya Tuhan kenapa seperti ini? Dia Sibuk atau sok sibuk, dingin atau sok dingin, acuh atau sok acuh.

Aku tidak tau. Apa dia mengujiku? Apa dia memang benar adanya demikian sibuk sampai-sampai bersikap seperti ini.

Aku pun harus mengatur janjiku hanya untuk berbicara denganmu, seperti seorang Pejabat yang harus memiliki agenda dulu ketika akan bertemu dengan orang. Inikah kekasihku itu? aku harus mengagendakan waktu hanya sekedar untuk berbicara denganmu.

Kamu begitu dingin dan acuh. Kamu hanya bersikap manis kalau ada maunya saja. Tuhan kenapa aku dihadapkan dengan orang seperti ini. Aku terus bertanya-tanya dalam hatiku. Sampai kapan ini akan berlalu. Aku harus bertahan atau harus pergi. Elsa pun tampak menyeka air mata yang tak sengaja jatuh kepipinya. Dengan mata yang memerah sehabis menangisi kisah cintanya.

Sampai pada suatu waktu, ia tak sanggup menahan kesedihannya seorang diri. Ia beranikan untuk bercerita kepada sahabatnya. Ia pun menangis sejadi-jadinya dan sembari memeluk tubuh sahabatnya.

Sa,... kamu kenapa masih bertahan? apa sih yang kamu harapkan dari dia? Macam pria kayak begitu nggak pantas kamu harapkan cintanya. Banyak Pria diluar sana yang baik yang bisa menghargai kamu. Lea tampak menasehati Elsa dengan bertutur pelan-pelan.

Sudah berapa lama kamu buang waktumu untuk mengemis cintanya?

Logikamu mana Elsa!!! Dia hanya bohongin kamu. Kamu sebenarnya taukan seperti apa dia, namun karena rasa cintamu terlalu besar hingga logikamu tidak berjalan. Maafkan aku Elsa ini untuk kebaikanmu aku berkata demikian.





Elsa hanya terdiam dan terus menyeka airmatanya.

Terimakasih Lea, aku akan pertimbangkan saranmu. Elsa!!! pria macam itu masih kamu pertimbangkan???? yang benar saja? Kamu sakit dia perduli tidak? Tidak kan. Oiya... gimana mau peduli wong kamu saja tidak diperhatikan mana tau dia kamu sakit. Ha-ha-ha... Lea tampak tertawa sedikit mengejek Elsa dengan harapan Dia terbuka logikanya. Cukup Lea!! Aku tau aku harus bagaimana. Baiklah kalau kamu tau harus bagaimana. So... Apa selanjutnya?

Sa. Apa yang akan kamu lakukan?

Kamu baik, tulus, cerdas, banyak pria diluar sana yang menanti cintamu. Bukalah logikamu Sa. Ayo semangat kamu pasti bisa Elsa!!! Aku sayang kamu. Aku enggak mau kamu rapuh begini. Jelek tauk, tuh wajah sudah kayak tiker dilipat-lipat, dan mata indahmu sudah kayak batu akik yang belum digosok. Elsa mendengar Lea berkata begitu lantas ia pun bisa tersenyum dan terhenti dari tangisannya.



Terimakasih Lea... tutur Elsa sambil memeluk dan menyeka air matanya.

By. Non Rany

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tebing Breksi

Cinta Secobek Gami Bawis

Surat Kecil Untuk Ibu