Kamu dan Cinta Elsa PART 1
Kamu dan Cinta Elsa PART 1
Foto By. Brilio.net |
Aku bahagia mungkinkah kamu penantianku selama ini aku pun berkata
dalam hatiku. Rasanya masih berbunga-bunga walau tak ada bunga yang aku
terima.
Hari-hari aku lalui bersama harapan demi harapan. Aku
pun selalu bertanya-tanya benar enggak, ahh itu pasti salah, ahhh
mungkin lagi sibuk, ahh mungkin dia kecapekan karena seharian kerja,
malam hari pun ahh mungkin dia ketiduran setelah siang hari kerja.
Tiap-tiap menitan waktu aku selalu nunggu dengan harapan dapat perhatian
hanya sekedar tanya kabar bagaimana, tapi selama ini tak ada. Aku
masih berfikiran hal yang sama. Mungkin dia sibuk, mungkin dia lelah
tanpa aku berfikir macam-macam.
Saat itu aku memang melihat dia
sedang sibuk, katanya aku kadang tak sempat makan jika kondisi sibuk
hanya sekedar cemilan yang aku makan. Hatiku pun trenyuh mendengarnya
maka dari itu aku berinisiatif untuk membawakan dia makan siang. Kalaupun
dia tak sempat beli yang penting aku sudah sediakan makan siang
untuknya. Jadi dia tinggal duduk dan makan ditempat tanpa harus keluar
beli makan. Kekasihku aku tau kamu sibuk aku paham banget. Mungkin makan
siang ini bisa membuatmu kembali bekerja setelah mendapat energi dari
makanan ini. Semangat kerja kembali ya kekasihku.
Malam hari
tiba, dalam hatiku seperti inikah orang yang sangat sibuk. Aku hanya
melihat jam dan bertanya-tanya dia masih sibuk enggak ya, atau dia
sedang apa ya, sudah tidur atau belum ya. Lantas aku pun berinisiatif
telepon karena aku khawatir aku sms, bbm, wa, tak ada satupun yang dia
balas. Akhirnya telepon namun tak ada yang mengangkatnya. Aku masih
khawatir padanya.
Nihil,
Esok pun kembali tiba hari-hari seperti
inilah dengan harapan dan harapan cintamu. Saat itu aku pun berjumpa
secara tidak sengaja denganmu kamu pun tersenyum dan kembali pergi.
Rasanya kekhawatiran kemarin dan semalaman sudah terbayarkan saat
melihat dia tersenyum.
Saat itu kamu pun tampak manis ramah dan
banyak bicara, kamu membisikan dengan suara lirih. Besok aku
berulangtahun loh. kamu mau memberikan aku kado apa. Aku hanya tersenyum
dan berkata aku belikan kamu besok Burger dengan satu batang lilin ya.
Kemudian dia pun berlalu pergi.
Waktunya tiba, masa dia
berulangtahun aku hanya berikan dia burger dengan sebatang lilin rasanya
tak tega. Aku pun memberikan sebuah bingkisan dengan bingkisan berwarna
biru itu karena dia sangat menyukai warna biru. Isinya memang tak mahal
tapi lumayan pantas dikenakan untuk menunjang profesinya. Saat aku
melihatnya tampak mata yang berbinar bahagia ketika menerima bingkisan
hadiah dariku. Itulah kamu kekasihku.
Aku pun masih berharap dia
kan meneleponku malam harinya. Tapi tak ada satu panggilan masuk
keponselku. Duhh... apa dia enggak suka hadiahnya atau bagaimana? aku
hubungin juga enggak diangkat bbm, wa pun enggak dibalas.
Seminggu, dua minggu pun berlalu tanpa ada satu chat atau teleponmu keponselku.
Tiba-tiba tengah malam aku melihat layar ponselku menyala. Ya Tuhan
kamu akhirnya datang juga walau hanya sekedar sebuah pesan chat.
Tapi,
aku sedikit kecewa kamu mencariku saat kamu butuh. Termasuk malam ini.
Kamu tampak merengkek seperti anak kecil yang ingin dibelikan sesuatu.
Kamu mengirimkan sebuah gambar barang. Bagus ya barangnya lagi diskon
ini, elegan kan barangnya. Aku hanya menjawab iya lumayan bagus diskonnya
juga lumayan banget. aku pengen cin.... dia berkata begitu padaku.
Belilah kan banyak uang aku bilang begitu. Dia bilang kepunyaanku rusak. Aku
juga bilang padanya barang milikku juga ilang udah seminggu gak ketemu.Padahal sebenarnya aku ingin membelikan untuknya. Tapi karena sudah terlanjur sebel malas mikirnya. Pembicaraan kita pun hanya seputar barang habis itu sudah lenyap tak ada
basa-basi pergi....
Bersambung,
By. Non Rany
Komentar