KLAPERTART DARI SAHABAT

Meramu Cinta dengan Klapertart




Foto By alikacookiesncakes.com



Sensasi Kelapa Muda lembut dan manis dilidah, ditambahkan dengan beberapa bahan kue seperti tepung terigu, susu, gula pasir dan berbagai bahan lainnya. Membuat perut tak henti-hentinya bergoyang. Untuk mencoba menikmati hasil ramuan Klapertart cinta ini berikut resepnya. 

Bahan:
6 Biji Kuning Telur, pisahkan putihnya untuk toping
1 Liter Susu UHT
75 gr Tepung Terigu
75 gr Tepung Maizena
250 gr Gula Pasir
150 gr Mentega
2 Bungkus Vanili
2 Biji Kelapa muda serut
1 Gelas air kelapa
Kayu Manis Bubuk secukupnya
Kismis untuk toping
Keju untuk toping

Cara Membuat:
1. Ambil wadah untuk tempat tepung terigu, tepung maizena dan tambahkan air kelapa aduk sampai kental dengan menggunakan spatula.Sisihkan
2. Ambil wadah lain untuk tempat kuning telur pisahkan dengan putih, kuning telur dikocok rata
3. Ambil panci masukan susu UHT dan gula pasir rebus sampai mendidih
4. Setelah mendidih masukan adonan tepung dan aduk sampai meletup-letup seperti buat bubur sumsum lalu masukan kelapa muda aduk sampai rata, angkat dan matikan kompor
5. Masukan telur,mentega, vanili dan kayu manis 1 sdt aduk sampai merata
6. Masukan adonan yang sudah tercampur semua kedalam cetakan sampai habis oven selama 20 menit
7. Mixer putih telur sampai berbusa untuk  toping
8. Setelah 20 menit keluarkan kue dari oven dan beri putih telur yang sudah dimixer  hiasi dengan kismis, keju dan taburi kayu manis oven kembali selama 20 menit angkat dan sajikan.
9. Silahkan dihidangkan

Resep ini sudah dieksekusi oleh sahabat saya Mba Tri Di Bontang hehehe...Thanks Resep Klapertart Cintanya mba hehehe....

Selamat Mencoba

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tebing Breksi

Gambar
Assalamualaikum,  Bagaimana kabar anda sekalian, semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk anda para pecinta destinasi my Blog "Secret Zoom" ini. Untuk kali  ini saya akan membahas destinasi Tebing Breksi dan Candi Ijo. Berita destinasi ini memang sudah sampai khalayak ramai namun tidak semua yang mengetahuinya. Saya akan bahas dari Tebing Breksi dulu. Terakhir berkunjung ke kawasan Tebing Breksi ini jika tidak salah sekitar tahun 2014. Sewaktu itu Tebing Breksi yang kita kenal tidak seperti yang sekarang diberitakan khalayak ramai. Dulu masih berupa tempat penggalian batu-batu oleh warga sekitar namun karena suatu sebab akhirnya penggalian itu diberhentikan. Saya sendiri belum begitu paham apa alasanya. Yang terpenting adalah yang sekarang ini ya just flash back aja kok tadi tentang sejarahnya.Tempat ini berada di desa Sambirejo Prambanan Sleman jika anda mengetahui Candi Prambanan anda ambil jalan keselatan terus melintasi jalan Prambanan Piyungan ambil arah ...
Baca selengkapnya

Cinta Secobek Gami Bawis

Gambar
Mentari menyapa dengan cahayanya, pohon-pohon nan rimbun rantingnya meliuk-liuk seperti seseorang yang sedang menari mengiringi perjalanan Roy dan Lisa ke kota Bontang. Perjalanan dari kota Balikpapan menuju kota Bontang kurang lebih memakan waktu sekitar lima jam melalui perjalanan darat. Selama perjalanan Roy asik mendengarkan ipone miliknya tak jauh Lisa pun begitu keduanya asik memainkan gadget . Ketika pak Iman sopir travel berbicara, mas Roy nanti kita akan melewati “Gunung Menangis” sebelum sampai ke kota Bontang. Apa pak Iman? Gunung Menangis sahut Lisa. Tampaknya Lisa merespon lebih cepat dari Roy yang sedari tadi asik mendengarkan musik. Iya Mbak, di depan sana sebentar lagi kita akan melewatinya jawab pak Iman dan kemudian fokus mengendarai kendaraannya. Roy... Roy!!! Lisa berusaha memanggilnya kedua tangan Lisa sambil mencoba melepas paksa earphone yang menempel di telinga Roy, agar ia juga menyaksikan Gunung Menangis yang sudah dibilang pak Iman barusan. Ya.....
Baca selengkapnya

Surat Kecil Untuk Ibu

Gambar
Foto by. debusanablog     Assalamualaikum, “Ibu”             Selamat pagi, siang, malam dan salam rindu untuk engkau malaikatku. Wahai wanita terhebat di dunia ini “Ibu”. Izinkan sepucuk surat kecil ini untuk mengukir kerinduan hatiku padamu “Ibu”. Semenjak perpisahan beberapa puluh tahun lalu aku sangat kehilanganmu, dan waktu itupun aku masih terlalu kecil untuk mengerti. Aku hanya bisa menangis dan menjerit memanggil-manggil namamu “Ibu” dengan harapan engkau mendengar tangisanku. Sungguh aku terlalu polos saat itu, maafkan aku “Ibu” aku menangis bukan karena aku cengeng, manja dan olokan. Taukah “Ibu” aku menangis waktu itu karena aku khawatir beberapa waktu menghilangkan moment-moment penting tentangmu “Ibu”. Moment-moment saat engkau coba membangunkan aku untuk pergi kesekolah, saat engkau mengajariku untuk belajar lebih rajin agar nilaiku membanggakan, saat engkau memanggilku untuk membantu memasa...
Baca selengkapnya